Sejarah Teori Peluang
Teori peluang sudah dikenal pada 300 tahun lalu yaitu pada
abad ke-17. Teori Peluang mengutamakan analisis gejala-gejala random, seperti
mengkaji objek utama teori peluang yaitu proses-proses stokastik, variable-variable random, dan
kejadian-kejadian (abstraksi matematika dari kejadian non deterministik).
Di kehidupan sehari-hari kata acak atau random pasti sudah tidak asing. Ide utama keacakan ini adalah tentang unpredictability (suatu pola acak yang sering digambarkan sesuatu yang tidak dapat diprediksi). Para arkeologi sudah menemukan bukti prasejarah yang muncul serta dapat dibandingkan dengan permain dadu pada saat ini. Salah satu alat pertama yang menghasilkan pola acak adalah astragalus (sebuah tulang yang ada pada tumit rusa, biri-biri, dll), dan alat ini sudah digunakan pada 500 tahun lalu. Permainan dari 20 persegi adalah permainan pertama peluang yang dapat dipahami, dan permainan ini berasal dari Mesopotamia, permainan ini sudah berusia 4500 tahun.
Girolama Cardono adalah seorang ahli matematika dan fisika
dari Italy. Teori peluang didapat dari suatu perjudian. Girolama Cardono
dulunya adalah seorang penjudi, berjudi memang tidak baik tetapi dari bermain
itu ia mempelajari kemungkinan/peluang ini. Dan akhirnya Girolama Cardono
disebut sebagai bapak probability.
Perkembangan berikutnya yaitu pada tahun 1654, ada seorang
penjudi lainnya yaitu Chevalier de Mere, ia menemukan bagaimana cara proses
bermain perjudian itu, hingga suatu saat ia kalah bermain judi, Mere meminta
tolong kepada Blaise Pascal untuk menganalisis system permainan itu. Saat
membantu teman nya dalam menganalisa system permainan tersebut Pascal sangat
tertarik pada permasalahan ini, hingga akhirnya ahli matematika lainnya yaitu
Pierre de Fermat dan Blaise Pascal mendiskusikan permasalahan ini.
Pada tahun 1654 diskusi dilakukan dengan cara surat
menyurat. Dalam diskusi ini Pascal dan Fermat menemukan asal dari kejadian
tersebut, dan menemukan solusi permasalahan de Mere. Salah satu permasalahan
yang di diskusikan oleh Pascal dan Fermat adalah :
Pertama yaitu berapa kali dadu yang harus dilemparkan, jika
menginginkan minimal setengah kejadian akan muncul sisi 6. Jika dalam
permainan dilakukan pelemparan dadu
sebanyak 8 kali permainan akan berakhir jika salah satu peserta mendapat mata
dadu 1 sebanyak 1 kali.
Pada makalah yang berjudul Van Rekenigh in Spelen van Geluck
yang ditulis oleh Christian Huygens pada tahun 1656, Huygens menyimpulkan
tentang surat menyurat Pascal dan Fermat, bahwa ada 14 permasalahan dengan
penyelesaian nya dan terdapat 5 masalah yang mengajak para pembaca untuk andil
dalam penyelesaian masalah tersebut.
Perkembangan selanjutnya pada tahun 1709, Jacob Bernaoulli menulis buku dengan judul Ars Conjectandi, pada bagian kedua buku ini membahas permutasi dan kombinasi, dan pada bagian ketiga dan keempat membahas tentang Distribusi binomal dan Multinominal serta Teori peluang.
Sebelumnya Teori peluang dianggap haram, namun seiring berjalannya waktu perkembangan Teori peluang ini banyak direstukan oleh para ahli matematika. Hingga saat ini Teori Peluang memegang peran penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan sosial modern misalnya lahirnya teori atom, teori mekanika kuantum, teori radio aktif dalam fisika modern, teori statistika, dan masih banyak lagi. (sebuah tulang yang ada pada tumit rusa, biri-biri, dll), dan alat ini sudah digunakan padda 500 tahun lalu.
REFERENSI
Anggoro, B. S. (2015). Sejarah Teori Peluang Dan
Statistika. Al-Jabar, 14-21.
Dosen, P. (2022, Juli Jumat). Peluang Adalah. Retrieved
from Dosen.co.id: https://pakdosen.co.id/peluang-adalah/
Setyawan, F. (2012). Sejarah Teori Peluang Dan
Genetika Peluang. Jakarta Timur : PT Balai Pustaka (Persero).
Yunanda, M. (2015). SM Blog. Retrieved from http://sejarahmatematika1.blogspot.com/: http://sejarahmatematika1.blogspot.com/2015/04/sejarah-peluang.html

Komentar
Posting Komentar